"Beliau minta waktu kepada kami untuk menyiapkan jawaban," ujarnya usai rapat dengan Panji Gumilang di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 23 Juni 2023.
Undangan Panji Gumilang kemarin merupakan hasil diskusi tentang pesantren Al Zaytun yang dipimpinnya di jejaring sosial selama dua bulan terakhir. Pesantren di Indramayu, Jawa Barat, diyakini mengajarkan ajaran yang tidak biasa kepada para santrinya.
Gara-gara heboh di media sosial, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengirimkan tim investigasi ke Pesantren Al Zaytu di Indramayu untuk menyelidiki dugaan ajaran Islam yang menyimpang. Tim tersebut terdiri dari unsur pendidikan, penegak hukum, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan unsur birokrasi Pemprov Jabar. Tim kemudian menggelar diskusi Panji Gumilang yang digelar di Gedung Sate Bandung kemarin.
Berikut beberapa fakta tentang Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun:
Lahir di Gresik
Panji Gumilang lahir dengan nama Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pada 30 Juli 1946. Ia lahir di Desa Sambung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Gontor ke Inggris
Panji Gumilang memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat. Ia disebutkan menempuh pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo. Selain itu, Panji Syarif kuliah di Universitas Islam Negeri Hidayatullah. Ia diketahui pernah menjadi Ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidyatullah selama dua periode antara 2006 dan 2013. Panji menerima gelar doktor kehormatan dari International Association of Management Centres, Revans University, Buckingham, Inggris.
Pendirian pesantren
Pesantren Al Zaytu didirikan oleh Panji Gumilang pada 13 Agustus 1996. Beliau juga merupakan pendiri Yayasan Pesantren Indonesia yang menaungi Pesantren Al Zaytu. Pada tanggal 29 Agustus 2005, Washington Times menobatkan Pesantren Al Zaytu sebagai “Madrasah Islam Terbesar di Asia Tenggara” atau Pesantren Terbesar di Asia Tenggara. Pesantren ini terletak di 1.200 hektar dan dapat menampung hingga 7.000 siswa pada tahun 2011. Bahkan santri yang belajar di pondok pesantren ini tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Timor Leste hingga Afrika Selatan.
Ajaran yang bertentangan
Idul Fitri 2023, kemudian jamaah Pondok Pesantren Al Zaytun tata cara Idul Fitri 1444 Hijriah menghebohkan bangsa. Pasalnya, secara berderet-deret Anda akan melihat jemaah Alzaytu Interior Islam, laki-laki dan perempuan bercampur. Film dokumenter tersebut diunggah di akun Instagram @kepanitiaanalzaytun pada 22 April 2023.
Setelah videonya viral, Panji Gumilang menyebut praktik itu milik sekolah Sukarno atau Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia. Menurut dia, jemaah perempuan akan dilepas di shaf pertama di belakang imam salat.
Panji juga mengatakan bahwa pesantrennya memiliki wanita sebagai khatib untuk shalat Jumat. Panji bahkan menceritakan percakapan imajinernya dengan Bung Karno tentang aturan itu. Dalam wawancaranya, ia mengaku dimarahi Bung Karno atas langkah itu. Panji menjawab, “Orang itu mengatakan bahwa agama itu rasional. Apa yang irasional tidak religius. Ingat kata orang merdeka. Saya lebih mandiri secara mental, lebih mandiri dalam pikiran saya,” kata Panji.
Temuan LAINNYA
MUI pernah menyelidiki Pondok Pesantren Al Zaytun pada tahun 2002 dan menemukan 5 permasalahan terkait pesantren tersebut. Temuan meliputi hubungan dan koneksi antara Al Zaytun dan organisasi NII KW IX, serta hubungan sejarah, keuangan dan administrasi. MUI juga menemukan kejanggalan dalam penafsiran Alquran tentang masalah zakat fitrah. MUI berkesimpulan bahwa semua permasalahan tersebut berujung pada kontroversialnya sosok Panji Gumilang.
Panji Gumilang, kepala Pondok Pesantren Al Zaytun, akhirnya menanggapi pada Jumat 23 Juni 2023 undangan tim investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun Badruzzaman, direktur tim investigasi, M. Yunus mengatakan, dalam pertemuan itu, Panji meminta waktu untuk menjawab pertanyaan mereka.