Kadin Boss mendorong semua negara ASEAN untuk menggunakan kode QR

Jakarta – Presiden Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid yang juga menjabat Presiden ASEAN Business Advisory Council (BAC) mendorong penerapan kode QR di seluruh negara Asia Tenggara.

“Semua (negara ASEAN) menggunakan QR code. Sekarang QR code di ASEAN juga saat ini digunakan di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Kamboja,” kata Arsjad usai Business Advisory Council of ASEAN Economic Ministers (AEM). Pertemuan pada Rabu (22/3) di Magelang, Jawa Tengah.

“Kami mengundang Laos, Myanmar. Timor Leste juga menjadi observer di ASEAN dalam isu ini,” tambahnya. Menurut Bank Indonesia (BI), empat bank sentral di negara-negara ASEAN adalah Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Bank of Thailand. (BOT) telah setuju untuk bekerja sama untuk mendukung pembayaran digital yang lebih cepat.

Peluncuran QRIS, sistem pembayaran lintas batas Indonesia berbasis kode QR, baru diterapkan di Thailand. QRIS Malaysia sedang dalam tahap uji coba atau pengujian, diikuti oleh QRIS Singapura dalam proses pengembangan.

Selain itu, Arsjad mengatakan transaksi tidak perlu mengubah atau menukar mata uang saat orang berbelanja di negara lain yang mereka kunjungi karena sudah ada kode QR antar negara. Dengan hanya memindai kode QR. “Dengan kode QR ASEAN, transaksi dilakukan dengan mata uang lokal. Kalau rupee ya rupee, Bath terhubung dengan Bath. Itu sangat membantu (transaksi),” ujar Arsjad.

Ia mengatakan rencana peluncuran QRIS atau kode QR di seluruh negara ASEAN telah didiskusikan dengan bank sentral masing-masing negara. Seperti pertemuan dengan perwakilan Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP). “Kemarin kami ke Filipina dan bertemu dengan wakil manajer pusat bank di sana dan kami mendapat jawaban. Kamboja juga siap mencontoh. Jadi siapa yang akan mengemudi duluan,” pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak