Hubi Saput, Kuliner Khas Kutai yang Pas untuk Santap Buka Puasa

Kutai Kartanegara - Bagi Muslim, berbuka puasa selalu identik dengan makanan manis, apalagi di Bulan Ramadan. Tentu saja karena ada sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk berbuka dengan yang manis.

Jika bingung atau bosan dengan menu yang itu-itu saja, cobalah makanan khas Kutai ini. Namanya Hubi Saput.

Hubi dalam Bahasa Kutai adalah singkong atau ubi kayu. Sedangkan saput adalah sesuatu yang direndam atau dipanaskan ke dalam cairan.

Masyarakat Desa Selerong, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang rutin membuat penganan ini. Biasanya dimakan bersama kopi atau teh saat senja sepulang dari kerja.

Hubi Saput tentu menjadi makanan khas warga Kutai mengingat selain berkebun, mereka juga rutin mencari air nira untuk dijadikan gula aren atau gula merah. Saat sedang memasak air nira, ketika warna sudah mulai coklat dan siap dijadikan gula merah, singkong rebus dimasukkan.

Gula aren cair yang masih mendidih akan masuk dan meresap ke dalam singkong. Tentu saja sudah terbayang lezatnya.

Saleh, warga Desa Selerong menyebut, air nira yang hampir menjadi gula merah di sebut gula aren cair. Itulah waktu yang tepat untuk memasukkan singkong rebus.

“Kami ini pekebun dan biasanya di sela-sela kebun ditanami singkong. Sebagian gula aren yang kami bikin dijadikan Hubi Saput,” ujar Saleh.

Singkong rebus yang gurih ditambah gula aren yang kental akan membuat Hubi Saput sangat nikmat. Karena itulah Hubi Saput sangat cocok dijadikan menu buka puasa.

“Biasanya jika kami kesorean berada di kebun dan akan melewatkan waktu berbuka puasa, kami bikin dulu Hubi Saput lalu berbuka dan kemudian pulang ke rumah,” tutur Saleh.''Hubi Saput, selain jadi makanan khas Kutai, juga telah menjadi kebiasaan warga Desa Selerong dan sekitarnya. Saat tak puasa pun, Hubi Saput jadi teman menghabiskan sore, baik di kebun sebelum pulang ke rumah, maupun saat di rumah usai dari kebun.

Manisnya gula arena cair ditambah karbohidrat di dalam singkong, akan membantu memulihkan kembali tenaga setelah bekerja seharian. Di bulan puasa, akan sangat cocok dijadikan menu berbuka puasa.

“Ini sudah jadi ciri khas di desa kami dan desa lainnya yang juga menghasilkan gula aren,” kata Saleh.

Warga Desa Selerong kini menjadikah Hubi Saput sebagai penganan utama jika ada tamu berkunjung. Selain di waktu sore, makanan khas Kutai ini juga cocok menjadi teman pada pagi hari sebelum berangkat kerja atau beraktivitas.

Agar semakin nikmati, warga biasanya menambahkan jagung rebus di atasnya. Kalau di perkotaan, mungkin bisa ditambah keju.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak